Market

Semarang Jadi Kota Paling Sukses Turunkan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jateng


Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut upaya menuntaskan angka pengangguran di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan tren hasil yang positif.  

Menurut Mbak Ita, sapaan akrabnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Semarang turun menjadi 1,61 persen pada 2023. Pada 2020, angkanya mencapai 7,60 persen turun menjadi 5,99 persen pada 2022.  

“Pemkot Semarang menerima penghargaan atas penurunan angka TPT terbaik di Jawa Tengah dari 7,60 persen, menjadi 5,99 persen,” kata Mbak Ita usai membuka Kegiatan Bursa Kerja/ Job Fair 2024 dan Perayaan May Day di Semarang, dikutip dari Inilahjateng.com, Jumat (3/5/2024).

Atas penurunan TPT tersebut, Pemprov Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang atas Capaian Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka Terbaik Kabupaten/ Kota se-Jateng 2023.

Sebagai pucuk pimpinan di Kota Semarang, Mbak Ita menerima anugerah yang diserahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Ahmad Aziz dalam acara bursa kerja tersebut.  

“Antara pemerintah dengan perusahaan saling membantu mengurangi tingkat pengangguran. Kalau ruang diperlebar artinya makin banyak kesempatan,” ungkapmya.

Menurutnya, gelaran bursa kerja akan dimasifkan di Kota Semarang dengan menggandeng lebih banyak perusahaan dan instansi yang bergerak sektor ketenagakerjaan.

Momentum penurunan angka pengangguran tersebut juga mendorong pemerintah bekerja lebih maksimal.

“Harapannya job fair tidak satu kali saja, bisa digelar kembali dengan menggandeng lebih banyak. Bisa dengan universitas pada saat wisuda memberikan brosur, begitu menerima ijazah bisa cepat dapat kerja,” kata Mbak Ita.

Orang nomor satu di Kota Semarang tersebut berpesan kepada para pencari kerja agar lebih teliti dalam melamar pekerjaan. Termasuk pula menyesuaikan kemampuan atau keahlian yang dibutuhkan perusahaan. “Harus didorong keuletan karena kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus melewati proses-proses panjang,” tandasnya.

 

Back to top button