Market

Bos Sriwijaya Air Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Rp271 Triliun


Kejaksaan Agung (Kejagung) menambah daftar tersangka dugaan korupsi PT Timah (Persero/TINS) Tbk yang diklaim merugikan negara Rp271 triliun. Salah satunya adalah pendiri maskapai Sriwijaya Air, Hendry Lie.

Mungkin anda suka

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana, Jakarta, Sabtu (27/4/2024), mengatakan bahwa Co-Founder Sriwijaya Air Hendry Lie resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022.

Hendry, kata Sumedana, ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya selaku beneficiary owner PT TIN. Hendry merupakan satu dari lima tersangka baru yang ditetapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Tersangka HL selaku beneficiary owner dan tersangka FL selaku marketing PT TIN telah turut serta dalam kerja sama penyewaan peralatan processing peleburan timah dengan PT Timah Tbk,” kata Sumedana.

Selain itu, kata Sumedana, baik HL maupun Fandy Lingga (FL) membangun CV BPR dan CV SMS yang menjadi perusahaan boneka untuk menjalankan praktik penggarongan PT Timah.

Selain HD, FL yang merupakan inisial dari Fandy Lingga adalah Marketing PT TIN juga ditetapkan sebagai tersangka baru. Bersama Suranto Wibowo (SW) selaku Kadis ESDM Provinsi Bangka Belitung 2015-Maret 2019, BN selaku Plt Kadis ESDM Maret 2019, dan Amir Syahbana (AS) Kadis ESDM Provinsi Bangka Belitung.

Dalam kasus ini, para tersangka dijerat Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 Jo UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Saat ini, kata Sumedana, penyidik tengah menelusuri aset milik tersangka sebagai bagian dari upaya penyidikan dan untuk mengembalikan kerugian keuangan negara. Sejumlah aset yang telah didapatkan penyidik yaitu kendaraan mewah.

“Selain itu, Tim Badan Pemulihan Aset melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah barang yang bersifat ekonomis lainnya,” tuturnya.
 

Back to top button