News

Sindir Partai Pendukung Jokowi di Pilpres, Puan: 10 Tahun Bersama Kita Aja Nggak Dianggap


Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengingatkan agar tidak terpengaruh dengan berbagai isu dan dinamika di lapangan. Termasuk apabila ada pihak lain yang mengklaim keberhasilan pemerintahan saat ini berkat bantuan mereka.

“Di jalan banyak baliho yang mengklaim ‘partai anu adalah Jokowi’, apa iya? 10 tahun bersama kita aja nggak dianggap keluarga. Ini baru sebentar udah ngaku paling dekat,”ujar Puan saat bertemu dengan kader dan anggota sayap partai PDIP Sumenep di Islamic Center Bindara Saod Sumenep, Jawa Timur, Senin (22/1/2024).

“Politik itu kawan bisa jadi lawan, lawan bisa jadi kawan. Tapi ya ojo ngono, etika itu ada,” sambung Ketua DPR itu.

Menurut Puan, politik adalah soal pengabdian. Ia menilai rakyat yang akan menilai bagaimana sosok tokoh pemimpin dari sikap dan keputusannya.

“Berpolitik itu pengabdian. Bapak ibu ada yang maksa tidak masuk PDIP? Tidak kan. Masuk sendiri, keluar juga sendiri. Jadi jangan takut, kita itu banyak tidak sendirian. Partai kita partai besar,” tutur Puan disambut teriakan semangat dari para kader.

“Kita bukan lebih hebat, tapi kita lebih banyak. Se-Indonesia itu kita paling banyak. Keluarga besar PDIP. ‘Mereka’ khawatir sama kita,” lanjut Puan.

Sementara itu, Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah menegaskan Pulau Madura tidak kekeringan ‘merah’. Oleh karenanya ia meminta kader untuk tegak berdiri dan bekerja demi kemenangan Ganjar-Mahfud.

“Pilpres wajib menang. Kalau Pileg relatif aman. Pak Mahfud santri, Mas Ganjar santri. Pak Mahfud NU sebelum lahir, karena abahnya pasti NU, Ibunya pasti NU. Tidak ada yang meragukan ke-NU-an Pak Mahfud,” tutur Said.
 

Back to top button