Market

Minyak Sawit Indonesia Ditolak UE, Mendag Zulhas: Tenang, Pak Prabowo Kembangkan Bioavtur


Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) paham betul betapa kerasnya Uni Eropa (UE) ingin mematikan industri sawit Indonesia. Paling mencolok adalah UU Anti Deforestasi (EU Deforestation Regulation/EUDR) yang mendiskreditkan produk sawit Indonesia.

Jika dilarang masuk Uni Eropa, kata Mendag Zulhas, industri sawit nasional tak perlu khawatir. Pasalnya, pemerintahan Prabowo-Gibran ancang-ancang untuk mengembangkan bahan bakar berbasiskan sawit yang ramah lingkungan.

“Kalau kelapa sawit enggak mau dibeli EU (European Union), ngapain kita repot. Pak Prabowo sudah menyiapkan bikin avtur,” kata Mendag Zulhas dalam acara Halal Bihalal Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Ketua Umum PAN ini, meyakini bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran punya komitmen kuat untuk memposisikan Indonesia sebagai negara yang mandiri di bidang energi. Termasuk memanfaatkan komoditas sawit untuk bahan bakar.

Tak hanya sawit, Zulhas juga mengatakan tak perlu khawatir jika kopi Indonesia tak bisa masuk ke pasar Uni Eropa. “Kopi kalau EU nggak mau beli, banyak yang masih mau beli gitu ya. Justru mereka yang butuh kita, enggak usah khawatir, ” kata Mendag Zulhas.

UE resmi memberlakukan UU Anti-Deforestasi sejak 16 Mei 2023. Dengan aturan itu, UE akan menutup ekspor bagi produk pertanian atau perkebunan yang dianggap menyebabkan deforestasi, termasuk sawit dan kopi.

Sebelumnya, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, UU Anti Deforestasi berpotensi menimbulkan kerugian bagi Indonesia hingga US$7 miliar atau Rp104,7 triliun (asumsi kurs Rp14.961/US$).

Ia mengatakan, UU Anti Deforestasi membuat produksi tujuh komoditas yang berpotensi menurun, di antaranya sapi, kakao, sawit, kacang kedelai, kayu, hasil karet, hingga kopi dan produk turunannya.

 

Back to top button