News

INILAHREWIND: Mengenang Ratu Elizabeth II, Pemimpin Monarki Inggris Terlama

Selama tujuh dekade, Ratu Elizabeth II menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Inggris. Wajahnya ada di mana-mana, di uang kertas, uang logam, hingga prangko.

Secara fisik, ia meresmikan acara-acara penting. Yang paling dikenal, satu di antaranya adalah pembukaan Olimpiade 2012 di London.

Di perhelatan ini, ia dijemput oleh agen rahasia kenamaan James Bond dengan menggunakan helikopter dan seolah diterjunkan untuk hadir dan membuka pesta olahraga terbesar di dunia.

Di luar itu, setiap bulan Desember, ia menyampaikan pidato nasional, yang disiarkan televisi, untuk membacakan pesan Natal bagi warga Inggris.

Sosok Ratu itu telah tiada.

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun pada Kamis, 8 September 2022, di Balmoral, Skotlandia, karena kondisi kesehatan yang memburuk dua tahun belakangan.

Kabar itu dikonfirmasi Buckingham Palace melalui media sosial.

“Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini,” cuit The Royal Family di hari yang sama.

Elizabeth sempat dalam pemantauan intensif usai kondisi kesehatan memburuk sebelum meninggal. Ia bahkan membatalkan sejumlah pertemuan penting. Mulai dari pertemuan dengan Dewan Penasihat yang digelar secara virtual.

Elizabeth juga membatalkan hadir di acara Platinum Jubilee Service of Thanksgiving di Katedral St Paul dan Chelsea Flower Show.

Kemudian pada 8 September 2022 pagi harinya, Tim Dokter Kerajaan memeriksa kesehatan Elizabeth. Dari hasil pemeriksaan, mereka menyarankan agar Sang Ratu lebih banyak istirahat. Namun, kondisi kesehatannya terus menurun dan di sore harinya ia dipanggil menghadap Yang Kuasa.

Ratu Elizabeth II dimakamkan secara kenegaraan sebelas hari kemudian, tepatnya pada Senin, 19 September 2022, dalam satu prosesi dari Westminster Abbey di London hingga Kastil Windsor.

Dan pada saat itu pula, era Elizabeth II resmi berakhir. Ia digantikan oleh putranya, Pangeran Charles, yang memilih menggunakan nama Charles III saat dinobatkan sebagai Raja Inggris yang baru.

Ratu Elizabeth Inggris

* * * * *

Ratu Elizabeth II lahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary pada 21 April 1926. Elizabeth dibaptis pada 29 Mei 1926, di kapel pribadi di Istana Buckingham.

Ia menjadi Ratu Inggris selama 70 tahun, dan angka ini membuat Elizabeth menjadi Ratu terlama di dunia yang pernah bertakhta.

Setelah pamannya, Edward VIII, mengundurkan diri pada 1936, ayah Elizabeth, George VI, mewarisi takhta.

Dua tahun usai Perang Dunia Kedua, Elizabeth menikah dengan Letnan Angkatan Laut Philip Mountbatten, seorang Pangeran Yunani.

Elizabeth mengagumi Philip saat berkunjung ke sebuah perguruan tinggi angkatan laut. Ketika itu, Sang Ratu masih berusia 13 tahun.

Dari pernikahan ini, mereka memiliki empat anak, yakni Charles, Anne, Andrew, dan Edward.

Ratu Elizabeth Inggris

Elizabeth menikah dengan Philip pada 1947. Pernikahan mereka langgeng dan solid hingga Philip meninggal pada April 2021 lalu.

Kemudian pada 6 Februari 1952, Elizabeth harus menggantikan ayahnya menjadi Ratu Inggris. Ia mendapat mahkotanya pada 2 Juni 1953.

Lalu pada 1961, Elizabeth melakukan tur ke anak benua India. Ia juga menjadi pemimpin monarki Inggris pertama yang pergi ke Amerika Selatan (1968) dan negara-negara Teluk Persia (1979).

Pada 1977, Elizabeth memimpin perjamuan London yang dihadiri para pemimpin 36 anggota Persemakmuran Inggris.

Elizabeth juga melakukan perjalanan ke seluruh Inggris dan Irlandia Utara. Selain itu, ia melakukan tur ke wilayah Pasifik Selatan, Australia, Kanada, dan Karibia.

Kepemimpinan Elizabeth selama nyaris 70 tahun bukanlah tanpa masalah.

Tahun 1992 menjadi momen yang penuh kesedihan. Sang Ratu bahkan menggambarkannya sebagai ‘annus horribilis’, atau tahun penuh malapetaka atau kesialan.

Pernyataan itu muncul karena tiga dari anak-anaknya bercerai dan kebakaran menerjang di Kastil Windsor.

Tak hanya itu, kematian Lady Diana pada 1997 juga merusak citra kerajaan Inggris di mata publik.

Ratu Elizabeth Inggris

Mengutip situs resmi Keluarga Kerajaan Inggris, Elizabeth kerap melakukan berbagai kegiatan, seperti kunjungan ke badan amal dan sekolah, menjadi tuan rumah bagi Kepala Negara yang berkunjung, dan memimpin masyarakat dalam acara peringatan dan perayaan.

Elizabeth dikabarkan menjadikan kerelawanan dan layanan publik sebagai aspek penting dalam pekerjaannya.

Akibat ini, Elizabeth berhubungan lebih dari 600 badan amal, asosiasi militer, badan profesional, dan organisasi layanan publik.

Pada Mei 2011, Elizabeth melakukan perjalanan ke Irlandia. Ia menjadi pemimpin monarki pertama yang menempatkan kakinya di negara itu sejak 1911.

Elizabeth dikenal sebagai ratu yang menyukai kesederhanaan dalam kehidupan istana.

Ia juga dikatakan gemar menunggangi kuda, bahkan sering menghadiri balapan dan mengunjungi peternakan kuda di Kentucky, AS.

Kepemilikannya dalam harta keuangan dan properti menjadikan Elizabeth sebagai salah satu wanita terkaya di dunia.

* * * * *

Di luar sosoknya yang formal dan sederhana, publik juga mengenal Ratu Elizabeth II sebagai figur yang hangat dan jenaka, seperti saat tampil bersama beruang Paddington serta ‘memamerkan’ roti tawar dan selai jeruk.

Tantangan bagi Raja Charles III, begitu masa berkabung usai, adalah menikmati peran barunya dan menunjukkan kepada publik bahwa ia menikmati peran baru tersebut.

Sang ibu, Ratu Elizabeth, paham bahwa salah satu peran keluarga kerajaan adalah menggalang optimisme rakyat, terutama pada masa-masa sulit, dan menemukan kebahagiaan.

Sebagai pangeran, Charles sudah melakukan banyak hal untuk membantu mengubah nasib banyak orang.

Publik ingin sisi-sisi optimisme tercermin juga pada era Raja Charles III.

Ratu Elizabeth Inggris

Dalam satu film dokumenter yang disiarkan BBC, beberapa hari setelah Ratu, terlihat Elizabeth saat masih muda.

Di keluarga dekat, ia dikenal dengan nama panggilan Lilibet. Ia tampak jenaka dan begitu bergembira, menari dan tertawa. Matanya bersinar. Ada pancaran cinta untuk sang ayah, Raja George VI.

Ada pula pancaran cinta untuk sang suami, Pangeran Philip, yang setia mendampingi hingga akhir hayat.

Sosok yang suka menari dan tertawa riang itu selama beberapa dekade tidak akan tampak lagi di mata publik.

Tidak tampak bukan berarti tidak ada. Sisi lain sosok Ratu tersebut tetap ada, seperti diungkap oleh para sahabat dan keluarga dekatnya.

Di awal film dokumenter ini, Ratu mengatakan dirinya berharap generasi mendatang akan tetap menganggap kerajaan sebagai sesuatu yang menarik.

Ia juga berharap, pemirsa akan senang menonton dirinya ketika masih belia.

Dokumenter ini langsung mengingatkan pada bulan-bulan terakhir Ratu Elizabeth II. Di luar penampilannya yang formal, ia adalah pribadi yang hangat, yang selera humornya membuat orang-orang tersenyum lebar.

Ratu Elizabeth Inggris

Saat perayaan 70 tahun bertakhta, Ratu tampil bersama Paddington, beruang yang selalu menyimpan roti tawar dan selai jeruk di topinya.

Ternyata Ratu juga menyimpan roti tawar selai jeruk. Tentu bukan disimpan di dalam topi. Roti itu ia simpan di tas tangannya.

Kepada Paddington, Ratu ‘memamerkan’ roti dan selai ini dengan mata berbinar-binar.

Pancaran sinar mata yang berbinar-binar itu sekarang hanya tinggal kenangan.

Back to top button