Tahun 2023, SKK Migas gagal wujudkan produksi riil (lifting) minyak sesuai target 660 barel minyak per hari (Barel Oil Per Day/BOPD). Karena produksinya hanya 605.500 BOPD. Anehnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto masih saja bicara soal lifting sejuta BOPD.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, potensi Lapangan Zulu di Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Java (ONWJ), memiliki prospek yang cukup bagus.
Menurut Dwi, pengembangan lapangan Zulu oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE ONWJ) masih terus berjalan. Lapangan ini digadang-gadang menyimpan minyak yang jumlah yang super jumbo. “(Zulu) Itu jalan terus, cukup bagus ada prospek bagus di ONWJ sekarang,” kata Dwi, Jakarta, dikutip Rabu (20/3/2024).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) untuk segera mengembangkan Lapangan Zulu. Sebab, lapangan ini diprediksi memiliki potensi sumber daya minyak hingga 1 miliar barel.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, pemerintah telah mengidentifikasi beberapa area lapangan minyak yang menyimpan potensi cukup besar untuk segera dikembangkan. Misalnya seperti di Lapangan Zulu wilayah kerja ONWJ. “Saya sarankan Pertamina eksploitasi itu. Zulu Gede banget. Volumenya bisa 800 juta barel sampai 1 miliar barel sumber daya. Itu bisa dikelola,” ujar Tutuka.
Menurut Tutuka, Lapangan Zulu sendiri mempunyai karakteristik Heavy Oil (HO) atau minyak berat. Sehingga memerlukan sebuah peralatan yang khusus untuk mengembangkan lapangan tersebut. “Kan peralatannya besar jadi harus ada teknologi lain misalnya dengan surfaktan untuk mengencerkan. Jadi kita mendorong Pertamina eksploitasi itu,” ujar Tutuka.
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi (Migas) lepas pantai.
Wilayah kerja PHE ONWJ berada di Blok ONWJ yang membentang dari Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) sampai ke Cirebon Utara (Jawa Barat). Luas wilayah kerja PHE ONWJ mencapai luas 8.279,29 kilometer persegi.
