Hangout

Batik jadi Kado Pilihan Hari Ibu, Inilah 5 Tips Jaga Keindahan Warna dan Motifnya

Kamis, 22 Des 2022 – 12:10 WIB

Tips Merawat Batik - inilah.com

Tips Merawat Batik

Beragam cara dapat dilakukan untuk merayakan Hari Ibu, salah satunya dengan memberikan hadiah kain batik. Tidak hanya itu, batik juga menjadi kado yang istimewa dan juga tidak habis dimakan zaman.

Kain batik menjadi salah satu kain tradisional dan warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak masa kerajaan menguasai kepulauan Indonesia. Selain menjadi warisan budaya Indonesia, batik telah menjadi media pemersatu bangsa dari sisi wastra.

Batik dikenakan di berbagai kesempatan oleh individu, lembaga, dan kelompok sosial di Indonesia untuk tampil modis dalam menghadiri acara formal maupun kasual. Bahkan sekarang penjual batik telah berinovasi dengan menghasilkan aksesoris kekinian dari kain batik, seperti masker, bando, ikat rambut, dan obi belt.

Keunggulan yang dimiliki kain batik adalah kombinasi antara warna dan motifnya yang unik, bahkan setiap motifnya memiliki makna tersendiri, menjadikan kain batik cocok sebagai pilihan kado Hari Ibu.

Batik memiliki nilai estetis tinggi, keunikan warna dan motif batik harus dijaga sebagai wujud rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia dengan cara merawat batik yang dimiliki.

“Perawatan batik terbilang rumit dibandingkan dengan kain biasa. Mengingat teknik pewarnaannya yang alami, maka warna yang digunakan dalam batik terkadang sulit diatur. Karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam perawatannya,” ujar salah satu pengusaha batik Mega Riski Lestari di e-commerce ternama, Jakarta, Kamis, (22/12/2022).

Lantas apa saja yang perlu Anda perhatikan ketika merawat kain batik agar tetap awet? Berikut adalah tipsnya:

1.Hindari penggunaan detergen dan pelembut

Pemilihan sabun untuk mencuci batik juga penting. Akan lebih baik bila dicuci menggunakan lerak atau sabun pencuci batik khusus yang sudah banyak dijual.

Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan sampo atau sabun bayi. Produk ini lebih aman digunakan bagi kain batik daripada detergen pada umumnya. Namun, jika batik yang Anda miliki tidak terlalu kotor atau tidak terdapat noda yang serius, Anda cukup merendamnya dengan air hangat tanpa harus dicuci. Air hangat akan lebih mudah mengangkat kotoran dari kain batik tanpa perlu dikucek secara berlebihan.

2. Cuci kain batik dengan menggunakan tangan 

Menggunakan tangan saat mencuci batik lebih dianjurkan daripada menggunakan mesin cuci. Proses membersihkan pada mesin cuci dapat merusak serat-serat dan menurunkan kualitas kain batik. Warna pada batik, khususnya jenis batik tulis pun, juga akan memudar bila menggunakan mesin cuci.

Hal ini dikarenakan proses pembuatan batik yang cukup tradisional dengan menggunakan alat canting dan cap untuk menorehkan cairan malam (lilin) yang panas.

Meskipun tradisional, teknik inilah yang membuat batik Indonesia menjadi satu-satunya yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di PBB. Selain itu, dalam membersihkan kain batik tidak perlu memakai sikat. Cukup cuci lembut dengan tangan dan jangan terlalu keras memeras kain batik agar kain dan warnanya lebih terjaga.

3. Tidak menggabungkan kain batik dengan pakaian lainnya

Umumnya batik terbuat dari bahan alami, seperti kayu, bunga, akar, buah, atau malam. Karena bahan pewarnaannya yang alami, warna pada kain batik lebih mudah luntur jika tercampur dengan pakaian lain.

Contohnya batik dari malam, bila dicuci pertama kali akan membuat kandungan malamnya berkurang sehingga residu pewarna batik akan ikut dengan air. Tapi jangan khawatir, proses ini tidak akan merusak batik Anda. Mengelompokkan batik yang sewarna dalam satu wadah juga sebaiknya dilakukan ketika mencuci kain batik.

4. Jemur pakaian di tempat yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung

Batik yang basah tidak perlu diperas dan cukup dibentangkan saja. Menurut Mega, menjemur kain batik di bawah sinar matahari dapat mengurangi keindahan dari warna batik. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.

5. Tidak menyetrika dengan suhu panas

Setelah dijemur, setrika kain batik dengan suhu yang tidak terlalu panas dan hindari kain batik terkena panas secara langsung agar tidak merusak warna kain batik.

Jika batik Anda terlihat sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai kain di atasnya, kemudian disetrika. Hal ini agar panas dari setrika tidak langsung menyentuh kain batik. Setelah itu, Anda dapat menyimpannya dalam posisi tergantung dan disimpan dalam plastik untuk perlindungan khusus.

Back to top button