Hangout

8 Tips Kelola Keuangan bagi Suami-Istri Pekerja


Banyak yang bertanya-tanya tentang bagaimana mengatur tata kelola keuangan berumah tangga bagi pasangan suami-istri yang keduanya bekerja.

Mungkin anda suka

“Apakah semua kebutuhan rumah tangga tetap ditanggung suami?”

Disinilah kemudian pentingnya menjalin komunikasi yang baik antara suami dan istri. Harus diingat, keputusan untuk menikah sama dengan bersedia untuk beradaptasi dan berkomunikasi terhadap gaya pengelolaan keuangan yang baru.

Terlihat sepele, namun keuangan sering menjadi sumber masalah dalam rumah tangga.

Entah itu karena segala kebutuhan rumah tangga dibebankan kepada suami sendiri sehingga membuat pasangan merasa tidak adil atau juga sebaliknya.

Simak Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga:

1. Terbuka Soal Kondisi Keuangan Masing-masing

Urusan mencari nafkah biasanya menjadi bagian suami, sedangkan pengelolaannya menjadi tanggung jawab istri. Padahal, pembagian peran dalam rumah tangga mengenai masalah keuangan dalam kenyataannya tidak harus seperti itu, loh.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya anda saling terbuka mengenai kondisi keuangan masing-masing.

pasangan suami-istri kurang berkomunikasi
Ilustrasi pasangan suami-istri kurang berkomunikasi.(Foto:jcomp/ Freepik)

Dari situ kemudian kalian bisa membuat perencanaan dan tujuan finansial bersama-sama.

Jangan sampai karena tak memiliki tujuan sama, kamu dan pasangan malah cekcok di tengah jalan. Padahal, keluarga seharusnya berjalan dan berdampingan bersama.

2. Tentukan Tujuan

Setelah terbuka tentang kondisi keuangan masing-masing, ditahap selanjutnya anda bisa menentukan tujuan bersama.

Misalkan, kamu dan pasangan ingin mendirikan sebuah bisnis, membeli rumah, mobil dan lain sebagainya. Kamu bisa saja membuatnya menjadi sebuah garis start. Mulailah dengan membuat tujuan keuanganmu tahun ini.

 Pasangan suami-istri memiliki tujuan bersama
Ilustrasi. Pasangan suami-istri memiliki tujuan bersama dalam berkeluarga. (Foto:Shutterstock)

Buatlah daftar apa saja yang ingin kamu mulai dan buat rencana serealistis mungkin meliputi target dan jangka waktu yang jelas.

Di sisi lain, hargai pula tujuan keuangan pasangan kamu dan beri dukungan karena setiap orang tentu memiliki hal penting dalam hidup yang berbeda-beda.

3. Bagi Berdasarkan Pendapatan Masing-Masing

Jika sudah mempunyai tujuan untuk dicapai, perlu diingat bahwa kamu juga memiliki kebutuhan sehari-hari yang juga penting untuk dipenuhi.

Oleh karena itu, penting juga untuk membuat anggaran periodik. Agar lebih mudah, sesuaikan perencanaan anggaranmu dengan periode perolehan penghasilanmu.

Jika kalian menerima gaji bulanan, maka buatlah anggaran per bulan. Jika upah kalian per minggu, anggaran bisa kalian buat secara mingguan.

Jika penghasilan kalian tidak tetap, buatlah dalam nominal rata-rata.

Kamu bisa menjumlahkan total gaji kamu dan pasangan, lalu menyepakati pembagian besaran persentase ideal yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari.

Misalkan, 40 persen kebutuhan rutin, 20 persen bantu orang tua, 20 persen cicilan utang, 10 persen investasi, 10 persen healing.

Tata kelola keuangan pasangan suami istri
Tata kelola keuangan pasangan suami istri. (Foto:Shutterstock)

Jika contoh di atas belum sepenuhnya sesuai, kamu bisa membuat angka-angka sendiri sesuai dengan kebutuhanmu.

Lakukan reviu bersama di akhir bulan. Masing-masing harus jujur dan terbuka mengenai kondisi keuangan yang ada. Jika ada masalah, duduklah berdua dan cari solusi terbaik.

4. Tentukan Rekening yang Dipakai untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Jika berbicara tentang pembagian uang suami setelah menikah, mungkin kamu akan bertanya apakah sebaiknya memiliki satu tabungan bersama atau justru terpisah?

Well, salah satu pilihan terbaik dalam pembagian uang suami setelah menikah adalah dengan memiliki satu akun tabungan bersama dan juga satu tabungan lainnya yang berbeda.

Tabungan bersama ditujukan untuk kebutuhan pokok rumah tangga, seperti air, listrik, asuransi, cicilan kendaraan, rumah, dan semacamnya.

5. Buat Kesepakatan

Tips pembagian uang suami setelah menikah lainnya adalah membuat kesepakatan dalam mengelola keuangan.

Misalkan, kalian bersepakat untuk membagi tanggungan, di mana kamu berkewajiban membayar cicilan kendaraan, rumah, asuransi, pendidikan anak, dan investasi.

Tabungan bersama suami istri
Tabungan bersama suami istri. (Foto: Money Fit)

Sementara, pasangan kamu bertanggung jawab memenuhi kebutuhan harian, seperti makan, air, listrik, dan juga internet.

Diskusikanlah hal ini bersama pasangan dan buat pembagian dengan adil hingga memperoleh kesepakatan bersama.

6. Catat Pengeluaran

Catatan pengeluaran yang rapi akan membantu kita mengetahui kemana saja uang pergi.

Dengan adanya catatan, kita akan lebih mudah melihat dan mencari akar masalah keuangan yang kita alami dan lebih mudah pula dalam mencari solusinya.

Catatan juga membantu kita melakukan reviu dan evaluasi terhadap tujuan yang ingin kita capai di tahun ini sehingga target tidak menjadi sekadar wacana saja.

7. Diskusikan Mengenai Hutang

Salah satu hal yang tak boleh terlewatkan dalam pembagian uang suami setelah menikah adalah mendiskusikan hutang.

Suami istri harmonis
Ilustrasi. Suami istri harmonis (Foto:greatindianvacation)

Jangan sampai karena kamu atau pasangan tidak mengatakan yang sebenarnya, hal ini menjadi sumber permasalahan dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Daripada menyembunyikannya, lebih baik kamu mendiskusikan persoalan tersebut bersama dan mencari solusi agar bisa melunasi hutang sekaligus memenuhi kebutuhan harian.

8. Disiplin

Jika sudah membuat anggaran serta menentukan tujuan dan prioritas, langkah berikutnya adalah disiplin untuk merealisasikannya.

Ajak pasangan untuk turut berkomitmen pada apa yang sudah direncanakan. Dengan demikian, prioritas bisa tetap menjadi prioritas, sementara kebutuhan lain juga tetap terpenuhi.
 

Back to top button